Menghafal Al-Quran cara agar cepat
lancar dan tidak mudah lupa. Menghafal atau tahfidz Quran bagi yang tidak biasa
adalah sulit. Apalagi kalau harus menghafal 30 juz Al-Quran yang terdiri dari
114 Surah dan 6666 ayat. Selain tidak mudah untuk memulai hafalan, juga tidak
mudah mempertahankan hafalan yang sudah ada. di kepala.
A.
LANGKAH AGAR MUDAH DAN CEPAT
MENGHAFAL AL-QURAN
1.
Ikhlas dalam
belajar dan mengajar Al-Quran.
Allah berfirman dalam QS Al Bayyinah 98:5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ
الدِّينَ
Artinya: Mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.
Nabi bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: Bahwasanya keabsahan suatu perbuatan itu tergantung
pada niat (muttafaq alaih).
Di samping itu, pelajar harus menumbuhkan motivasi keimanan
dan keinginan kuat untuk menghafal Al-Quran.
2.
Menghafal di
waktu kecil itu lebih baik. Pepatah Arab menyatakan:
الحفظ في الصِّغَرِ كالنَّقْشِ في
الحَجَرِ
Artinya: Menghafal di waktu kecil bagai mengukir di atas
batu.
3. Memilih tempat dan waktu menghafal.
4. Bacaan harus baik dan tartil sesuai aturan ilmu tajwid.
Allah
berfirman dalam QS Al Muzzammil 73:4
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلً
Artinya: Dan bacalah Al Qur’an itu dengan tartil.
Bacaan Al-Quran yang baik dan benar harus didahulukan dari
menghafal.
5. Mushaf (cetakan kitab Al-Quran) cukup satu saja.
Jangan pindah-pindah. Dan pilihlah mushaf yang ayatnya
berakhir di akhir halaman agar supaya bisa berkesan di ingatan kita saat proses
penghafalan.
6. Menghubungkan antara makna satu ayat dengan ayat lainnya
akan membuat lebih melekat hafalannya.
Pemahaman yang menyeluruh menjadi jalan untuk hafal secara sempurna, sedang
pengulangan akan melindungi hafalan baru agar menetap dan tidak hilang.
7. Menghafal setiap hari dan teratur itu lebih baik
daripada menghafal secara terputus-putus. Sedangkan hafalan dengan cara
lambat dan terarah itu lebih utama daripada hafalan secara cepat. Fokus pada
ayat-ayat yang mirip akan menghilangkan kebingunan dalam menghafal.
8.
Jalin hubungan baik dengan guru pengajar atau pembimbing.
9. Barengi hafalan dan bacaan dengan amal perbuatan.
Komitmen
meninggalkan maksiat dan mengamalkan ketaatan pada Allah.
10. Pentingnya muroja’ah (pengulangan) secara terus menerus
pada ayat yang sudah dihafal.
11. Memohon pada Allah dengan doa dan memohon pertolongan
pada-Nya adalah sangat penting dalam
menghafal Al-Quran.
B. METODE MENGHAFAL/TAHFIDZ AL-QURAN
Talqin
berarti seorang Ustadz membacakan al-Quran untuk kemudian diikuti oleh para
muridnya. Jika tidak memiliki Ustadz yang dapat membacakan kepada Anda,
mendengarkan bacaan al-Quran dari rekaman juga dapat menjadi salah satu
alternatif. Meskipun alternatif tersebut tidak sebagai sebaik jika anda
berhadapan dengan ustadz secara langsung. Karena jika anda berhadapan langsung
dengan Ustadz, maka bacaan anda yang salah saat mengikuti bacaan, dapat
langsung dikoreksi.
Tasmi’
berarti seorang murid membaca al-Quran untuk didengarkan oleh ustadz.
Tafahum
arti dari tafahum adalah memahami arti dari bacaan Al-Quran yang akan dihafal.
Tentunya tidak semua orang harus melalui tahapan ini dalam menghafal. Yang
dianjurkan untuk memahami al-Quran saat menghafal adalah mereka yang berusia
remaja serta dewasa.
Tikrar
berarti mengulang-ulangi bacaaan hingga hafal.
Caranya?
1. Baca ayat
pertama hingga 10-20 kali hingga hafal
2. Lalu baca ayat kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
3. Baca ayat pertama + kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
4. Lalu baca ayat ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
5. Kembali baca ayat pertama + kedua + ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
6. Dan seterusnya
Muraja’ah: Setelah hafal, ulangi kembali bacaan tersebut.
Muraja’ah sangat penting karena muraja’ah inilah yang akan melekatkan hafalan
secara lebih kuat ke dalam benak kita.
3. TEORI SYEKH ALI JABER DALAM
MENGHAFAL AL-QURAN
Ali Jaber memiliki tips dan metode yang unik agar cepat
hafal Al-Quran. Berikut 5 tahap ala Syekh Ali Jaber:
1.
PERHATIKAN POSISI MEMEGANG DAN
MEMBACA AL QURAN. Posisikan Al Quran sejajar dan dihadapkan wajah, geser ke
kiri lebih sedikit, namun kepala tetap lurus.
2.
YANG MENJADI PENGGERAK DALAM MEMBACA
ADALAH MATA. Ketika selesai memposisikan seperti yang diutarakan di atas, yang
menjadi indera perekam adalah mata. Mata yang bertugas dalam merekam bacaan
ayat yang ingin dihafalkan.
3.
TIDAK PERLU MENGHAFAL DAN MEMBACA
Jangan baca
di hati, pikiran dan jangan dihafal. Anggap mata sebagai alat scanning setiap
yang dibaca. Ibaratnya mata sebagai pemfotokopi. “Mata kita sebenarnya 70 kali
lebih hebat daripada alat scan, sekali lihat bisa terekam. Cuma karena belum
terbiasa sayang sekali tidak dimanfaatkan nikmat mata.”
4.
FOKUSKAN MATA UNTUK MEREKAM BACAAN
Seringkali
yang membuat kita tidak bisa menghafal cepat adalah kurang fokus. Dalam hal
ini, usahakan mata dan fikiran fokus kepada bacaan dan ayat yang akan
dihafalkan. Rilekskan badan dan lakukan dengan santai saja. Jika belum fokus,
buang dan tarik nafas pelan-pelan dan keluarkan juga pelan-pelan.
5.
TUTUP MATA, LALU LAFALKAN
Setelah merekam 30 detik secara
fokus di ayat yang akan dihafalkan, kemudian tutup mata, dan lafalkan. Anda
bisa meminta orang lain untuk mengoreksi bacaan Al Quran yang dihafalkan.
Kebanyakan dari yang pernah mencoba jika kurang berhasil adalah kurang fokus
dan konsentrasi saat merekam pada bacaan, jangan memikirkan hal lain
4. MENGHAFAL METODE USTADZ YUSUF
MANSYUR DALAM TAHFIDZ AL-QURAN
Ustadz Yusuf Mansyur menyatakan bahwa cara menghafal
Al-Quran supaya cepat hafal dan tidak mudah lupa itu harus melakukan dua
perbaikan yaitu perbaikan mental dan perbaika metode.
1.
perbaikan mental. Yang dimaksud
perbaikan mental ada lima yaitu: doa, niat, mengetahui fahdilah (keutamaan)
hafal Al-Quran agar motivasi tetap tinggi, punya target, dan banyak beramal
ibadah agar hati bersih.
2.
metode menghafal yang benar, dalam
hal ini ada tiga yaitu (a) jangan ganti-ganti mushaf (kitab suci Al-Quran); (b)
satu ayat atau satu baris baca diulang 20 kali; (c) apabila ayatnya panjang,
maka bagi menjadi beberapa penggalan dan setiap penggalan diulang sebanyak 20
kali.
5. METODE DR. ABUL HASAN AHMADI
SHAHROKHTI UNTUK TAHFIDZ AL-QURAN
Dr. Abul Hasan Ahmadi Shahrokhti adalah qari tingkat
internasional dari Iran, memiliki metode sebagai berikut:
1.
Niat yang tulus dan konsistensi
serta pemaknaan (pemahaman) Quran harus diutamakan. Jangan sampai kita bekerja
keras menghafal Quran, tetapi pemaknaan dan pengamalan terabaikan. Apa gunanya
hafal Quran, tetapi akhlaknya tidak Qurani?
2.
Baca bagian Al-Quran yang mudah (QS
Al-Muzamil :20) dan membacanya berulang-ulang sehingga hafal seakan-akan tanpa
sengaja. Bukan sengaja menghafal. Jadi, menghafal Al-Quran dengan tidak
menghafal.
3.
Hindari memaksakan diri atau bekerja
keras untuk hafal karena akan sulit dilakukan.
4.
Cara menghafal bagi anak-anak:
pembiasaan, membaca Quran bersama-sama, perdengarkan kaset tilawah, dongengkan
tentang cerita-cerita dalam Quran, terangkan makna ayat-ayat Quran. Nah,
melalui cara-cara ini, anak akan hafal dengan sendirinya sekaligus paham makna
ayat.
6. KONSEP SOBARI SUTARIP UNTUK TAHFIDZ
AL-QURAN
Menurut Sobari Sutarip, menghafal Quran itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun dengan
syarat sebagai berikut:
1.
Ada niat yang kuat dan tulus karena
Allah
2.
meminta kepada yang menurunkan
al-Qur’an supaya dipantaskan menjadi penghafal al-Qur’an.
7.
KONSEP MENGHAFAL CEPAT AL-QUR’AN DI PONPES
MUTIARA UMMAT
1.
Niatkan dengan Iklas lillahi Ta’ala
2.
Pemahaman bahwa Al Qur’an yang akan
dihafal adalah sesuatu yang penting dan sangat dibutuhkan
3.
Harus didampingi Ustadz/ ustadzah
yang hafal Qur’an dan memiliki kemampuan sebagai pendidik
4.
Suasana
menghafal harus menyenangkan
5.
Tetapkan
Metode yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri penghafal Qur’an (bisa
dengan mendengar/membaca yang diulang-ulang/menghafal dengan mengerti arti
bacaan)
6.
Mushaf (cetakan kitab Al-Quran)
cukup satu saja. Jangan pindah-pindah. Dan pilihlah mushaf yang ayatnya
berakhir di akhir halaman agar supaya bisa berkesan di ingatan kita saat proses
penghafalan.
7.
Bersungguh
sungguh menghafal dengan menerapkan adab menghormati al Qur’an, guru dan majlis
ilmu
8.
Diringi
dengan ibadah yang baik, menghindari maksiyat dan hidup yang teratur.
Posting Komentar