Dr. Diyah Yuli
Sugiarti ,SE, M.Pd.I
Pondok Pesantren Mutiara Ummat berdiri pada tanggal 30 Juni 2019
di kota Bekasi. Usia yang masih tergolong
muda tentu saja memiliki banyak keterbatasan. Ditahun pertama ini tim manajemen
mencoba membuat Rencana Strategis melalui analisis SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, and threats). Analisis SWOT adalah teknik
untuk menilai kinerja, persaingan, risiko, dan potensi bisnis, serta bagian
dari bisnis seperti lini produk atau divisi, industri, atau entitas lainnya. Analisis
SWOT yang dilakukan pondok pesantren Mutiara Ummat adalah untuk mendapatkan masukkan
dalam membuat rencana strategis. Hasil analisis
SWOT dapat memberi tahu pondok Pesantren Mutiara Ummat mana yang perlu
ditingkatkan secara internal, serta membantu mengembangkan rencana strategis
Dalam analisis tersebut digunakan data internal dan eksternal.
Data tersebut didapat dari mengamati: 1) lingkungan internal yaitu berbagai kekuatan
(strengths) dan Kelemahan
(weaknesses), dan 2) lingkungan eksternal yaitu Peluang (opportunities),
dan Tantangan (threats) yang dimiliki pondok pesantren
Mutiara Ummat.
Tabel Analisis SWOT
Pondok Pesantren Mutiara Ummat 2020
SWOT
|
Kekuatan:
1.
Memiliki
legalitas yang kuat
2.
Memiliki link
dalam dunia Pendidikan
3.
Memiliki sarana
dan prasarana yang cukup
4.
Mendapat
dukungan tokoh dan warga sekitar
5.
Memiliki SDM yang
kompeten di bidangnya
6.
Memiliki
kurikulum yang relevan
7.
Memiliki Kerjasama
eksternal yang luas
|
Kelemahan:
1.
Keterbatasan
dana yang tersedia
2.
Berdiri dalam
usia tahun pertama sehingga kurang pengalaman
3.
Sistem manajemen
masih berproses dan berada dalam tahap awal
4.
Pembenahan
kurikulum masih berproses
5.
Hubungan dengan
wali murid belum solit sehingga Tingkat keluar santri masih tinggi
|
Peluang:
1.
Kebutuhan dan
kepercayaan masyarakat pada lembaga pondok pesantren
2.
Tehnologi yang
mendukung program Pondok Pesantren
3.
Kerjasama yang masih
terbentang luas
|
1. Menyebar luaskan legalitas diperbagai event
2. Menggunakan link untuk membangun pendidikan pondok
pesantren
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana
4. Memperkuat dukungan dan menjalin Kerjasama tokoh dan
lingkungan warga, instansi terkait, praktisi pendidikan dan praktisi pondok
pesantren di kota Bekasi maupun diluar Bekasi
5. Menetapkan stantar pendidik dan tenaga kependidikan
6. Segera menuntaskan proses kurikulum dan mengesyahkan
kurikulum pondok pesantren
7. Gencar mempromosikan pondok pesantren melalui
berbagai media
8. Memanfaatkan tehnologi untuk marketing, proses pembelajaran, dan sistem administrasi
dan komunikasi
|
1.
Membuat cashflow
perahun berjalan dan mencari solusi dari kekurangan anggaran
2.
Membuat program
penggalangan dana infak dan waqaf bagi masyarakat
3.
Melakukan
pembukuan yang rapi dalam manajemen keuangan.
4.
Membuat sistem
komitmen bagi pembayaran walisantri
5.
Terus
meningkatkan kualitas SDM melalui Pendidikan dan pelatihan peningkatan motivasi
dan kompetensi
6.
Membuat sistem
manajemen dan akademik
7.
Segera
menuntaskan proses kurikulum dan mengesyahkan kurikulum pondok pesantren
8.
Membuat program
parenting dan mengikat dalam suatu komitmen dalam surat pernyataan
kesanggupan menunaikan kewajibannya
9.
Membuat
peraturan pondok pesantren yang tegas namun tidak membebani
10. Membuat tata pergaulan yang baik dan benar sesuai hukum
syara’
11. Meningkatkan sistem asrama yang nyaman dan
menyenangkan
|
Tantangan:
1.
Persaingan yang
cukup tinggi dalam dunia Pendidikan
2.
Daya beli
masyarakat yang rendah dimasa terjangkitnya wabah Covid 19
|
1. Meningkatkan layanan konsumen yang memuaskan
2. Terus meningkatkan kualitas Pendidikan
3. Kebijakan peringanan biaya Pendidikan di era Covid 19
4. Memperikan keringan bagi anak yatim dan walimurid
yang kurang mampu
|
1.
Melakukan
efisiensi dengan menghemat pengeluaran yang tidak penting
2.
Meniadakan pungutan
dana pendidikan yang tidak penting
3.
Menjaring dana
hibah/bantuan dari instansi terkait
4.
Program donasi bagi
kalangan yang mampu dan mendukung
5.
Membangun bidang
usaha pondok pesantren
|
Posting Komentar